A. Pengertian Taksonomi
Taksonomi berasal dari kata takson yang berarti
kelompok, dan nomos yang berarti hokum. Makhluk hidup yang memiliki persamaan
ciri-ciri dikelompokan ke dalam unit-unit (takson). Takson disusun dari tingkat
tinggi ke tingkat rendah. Makhluk hidup yang memiliki sedikit persamaan
ciri-ciri dikelompokan ke dalam tingkat takson yang lebih tinggi. Pada tingkat
ini jumlah mahkluk hidupnya banyak. Sedangkan makhluk hidup yang memiliki
banyak persamaan dikelompokkan ke dalam tingkat takson yang lebih rendah. Di sini
jumlah makhluk hidupnya lebih sedikit.
Dalam klasifikasi diperlukan metode penamaan
(nomenclature) untuk memberi nama suatu kelompok organism tertentu.
Tujuan penamaan suatu organisme, yaitu:
a. Membedakan antara kelompok organisme.
b. Menyusun hubungan kekerabatan antarkelompok.
c. Memudahkan dalam mengenal ciri-ciri kelompok, dan
d. Menunjukkan tingkat takson dalam taksonomi.
a. Membedakan antara kelompok organisme.
b. Menyusun hubungan kekerabatan antarkelompok.
c. Memudahkan dalam mengenal ciri-ciri kelompok, dan
d. Menunjukkan tingkat takson dalam taksonomi.
B. Tahapan dalam Klasifikasi
Pengklasifikasian makhluk hidup melalui beberapa
tahap, sebagai berikut:
1) Pencanderaan makhluk hidup
Pada tahap ini, identifikasi dan ciri-ciri yang tampak dan mudah diamati, yaitu ciri-ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi. Misalnya; bentuk daun, bentuk batang, warna bunga, dan lain-lain.
Pada tahap ini, identifikasi dan ciri-ciri yang tampak dan mudah diamati, yaitu ciri-ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi. Misalnya; bentuk daun, bentuk batang, warna bunga, dan lain-lain.
2) Pengelompokan makluk hidup
Pada tahap ini, makhluk hidup dikelompokan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki. Misalnya; mangga, jambu air, kacang dikelompokan dalam tumbuhan berbiji belah.
Pada tahap ini, makhluk hidup dikelompokan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki. Misalnya; mangga, jambu air, kacang dikelompokan dalam tumbuhan berbiji belah.
3) Pemberian nama takson
Setelah organisme dikelompokkan berdasarkan ciri-cirinya, kemudian diberikan nama pada takson tersebut. Misalnya; itik, ayam, burung dikelompokan dalam kelompok aves.
Setelah organisme dikelompokkan berdasarkan ciri-cirinya, kemudian diberikan nama pada takson tersebut. Misalnya; itik, ayam, burung dikelompokan dalam kelompok aves.
Pemberian nama takson pada tingkat spesies harus
berpedoman pada binomial nomenclatur yaitu cara pemberian nama jenis
(spesies) suatu makhluk hidup dengan dua kata. Aturan ini dikemukakan oleh Carolus
Linnaeus, yang merupakan nama ilmiah dan nama aslinya Carl Von Linne. Ketentuan
penamaan system ini, sebagai berikut:
1) Nama spesies terdiri dari dua kata dalam bahasa
latin atau kata yang dilatinkan. Misalnya: Panthera tigris (harimau
Sumatera), Varanus komodoensis (komodo), Pendrogalus inustus (anoa).
2) Nama pertama menunjukan nama genus, ditulis dengan
huruf pertama menggunakan huruf capital. Misalnya: Panthera, Varanus,
Pendrogalus.
3) Nama kedua merupakan nama spesifik yang menunjukan
jenis, ditulis dengan huruf awal menggunakan huruf kecil. Misalnya: tigris,
komodoensis, inustus.
4) Nama spesies dicetak miring atau digaris bawahi,
atau dicetak berbeda dengan teks lainnya. Tujuannya agar mudah terbaca di dalam
teks tersebut. Misalnya : Oryza sativa(padi), Mangifera indica (mangga), Elephas
maximus (gajah).
C. Urutan Tingkatan Takson dalam Klasifikasi
Untuk memudahkan pengelompokan organism yang beraneka
ragam maka disusunlah suatu aturan pengelompokan. Pengelompokan dilakukan dari
tingkat rendah (spesies) sampai tingkatan yang paling tinggi (Kingdom).
Urutan sebagai berikut:
1) Spesies : satuan atau unit dasar
klasifikasi dua jenis organism/lebih bisa dimasukkan dalam satu spesies jika
organism tersebut dapat melakukan perkawinan alami dan menghasilkan keturunan
secara fertile.
2) Genus ( marga) : kumpulan dari spesies
yang memiliki cirri-ciri yang sama.
Dalam biologi, genus (jamak genera)
atau marga adalah salah satu bentuk pengelompokan dalam
klasifikasi makhluk hidup yang secara hierarki tingkatnya di atas spesies,
tetapi lebih rendah daripada familia.
Dalam sistem tata nama binomial, nama suatu spesies makhluk
hidup terdiri atas dua kata, yaitu nama genusnya (diawali dengan huruf kapital)
dan nama penunjuk spesiesnya dengan ditulis atau cetak miring. Misalnya, Homo
sapiens, nama ilmiah untuk spesies manusia modern, menandakan bahwa manusia
modern tergolong ke dalam genus Homo.
Penyusunan suatu genus ditetapkan oleh seorang taksonomis. Tidak ada aturan baku dalam pengklasifikasian,
sehingga dapat terjadi perbedaan klasifikasi genera di antara para taksonomis
yang berwenang. Meskipun demikian, ada beberapa praktik yang umum diterapkan,[1] antara lain
pemikiran bahwa suatu genus baru ditetapkan apabila memenuhi tiga kriteria
berikut:
1. monofili – semua
keturunan dari suatu takson leluhur dikelompokkan bersama-sama (yaitu analisis
filogenetik harus secara jelas menunjukkan baik monofili maupun validitas
sebagai suatu garis keturunan yang terpisah[2]).
2. kepadatan proporsional – suatu genus
tidak boleh dikembangkan dengan sia-sia, dan
3. keunikan – berhubungan dengan
kriteria evolusioner yang relevan, yaitu ekologi, morfologi, atau biogeografi;
perhatikan bahwa sekuens DNAlebih merupakan suatu konsekuensi daripada kondisi penyimpangan
garis keturunan evolusioner, kecuali dalam hal mereka secara langsung mengalami
hambatan aliran gen (contohnya penghambat pasca zigotik).
3) Famili (suku) : tingkatan takson yang
anggotanya terdiri atas beberapa genus atau marga yang memiliki cirri yang
sama.
Familia (Bahasa Latin: familia,
jamak familiae) dalam klasifikasi ilmiah adalah suatu takson yang
berada antara ordo dan genus, merupakan taksonomi
yang di dalamnya terdiri atas beberapa genus yang secara filogenetis terpisah
dari familia lainnya. Pengindonesiaan takson ini adalah suku (dipakai
dalam banyak pustaka ilmiah), famili, atau keluarga.
Suatu familia dapat terbagi menjadi beberapa subfamilia,
yaitu takson menengah yang berada di atas genus. Dalam penggunaan nama umum,
suatu familia dapat dinamakan sama dengan nama salah satu anggotanya yang umum
diketahui.
Apa-apa yang termasuk atau tidak termasuk dalam suatu
familia atau saat suatu familia diakui tersendiri diusulkan dan ditetapkan oleh
para taksonomis. Tidak ada aturan baku dalam menggambarkan atau menjelaskan
suatu familia, atau bahkan takson lainnya. Para taksonomis mungkin berada pada
posisi yang berbeda mengenai deskripsi suatu takson dan mungkin tidak ada
konsensus yang diterima luas di kalangan komunitas
ilmiah selama beberapa waktu. Selama tidak ada konsensus, data
dan pendapat-pendapat baru akan selalu diberikan yang memungkinkan adanya
penyesuaian-penyesuaian.
4) Ordo (bangsa) : tingkatan takson yang
terdiri atas beberapa famili yang memiliki cirri yang sama.
Ordo atau bangsa (Bahasa Latin: ordo, jamak ordines; bahasa Inggris: order) adalah suatu tingkat atau takson antara kelas dan familia. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli botani Jerman Augustus Quirinus Rivinus dalam
klasifikasi tumbuhannya. Carolus Linnaeus merupakan
orang pertama yang secara konsisten menerapkannya dalam klasifikasi tiga kerajaan besar: mineral, hewan, dan tumbuhan dalam
bukunya Systema
Naturae (1735)
5) Classis ( kelas) : kumpulan beberapa ordo
dengan ciiri yang sama.
Kelas atau Classis adalah suatu tingkat atau takson dalam klasifikasi ilmiah hewan dan tumbuhan dalam biologi. Tingkat ini berada di bawah filumdan di atas ordo. Contohnya, mamalia adalah
kelas untuk anjing, di mana filumnya adalah chordata (hewan
dengan tulang belakang) dan familianyaadalah karnivora (hewan
pemakan daging).
6) Phylum (filum) : kumpulan beberapa kelas
dengan cirri yang sama.
Filum dari bahasa Yunani; phylum adalah
cabang. Biasanya kata ini
dipakai dalam ilmu bahasa perbandingan atau dalam ilmu biologi dalam
menguraikan atau mengklasifikasikan hubungan 'keluarga' antar jenis atau bahasa .
Dalam ilmu bahasa, hal ini merupakan kelompok bahasa
atau rumpun bahasa yang berpisah sekitar 50
sampai 100 abad lampau.
7) Kingdom (kerajaan ) : tingkatan tertinggi
klasifikasi. Semua hewan masuk dalam Kingdom Animalia, sedangkan tumbuhan masuk
ke dalam Kingdom Plantae.
Dalam biologi, kerajaan (bahasa
Inggris: Kingdom; Latin: regnum, pl. regna) adalah tingkatan paling
atas dari tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Khusus dalam sistem tiga domain, kingdom adalah satu tingkat
di bawah domain. Pada
awalnya, hanya ada dua kingdom: Animalia untuk hewan dan Vegetabilia untuk tumbuhan. Ketika makhluk hidup
bersel satu ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua kingdom: yang dapat
bergerak ke dalam filum Protozoa,
sementara alga dan bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau
Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan
divisi, seperti alga yang dapat bergerak, Euglena,
dan jamur lendir yang mirip ameba. Karena adanya
kebingungan ini, Ernst Haeckel menyarankan adanya kingdom ketiga,
yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang
tidak memiliki ciri klasifikasi yang jelas. Kingdom ketiga in baru populer
belakangan ini (kadang dengan sebutan Protoctista).
Kini, standar Amerika menggunakan sistem enam kingdom (Animalia, Plantae, Fungi, Protista, Archaea, Bacteria)
sementara standar Inggris, Australia dan Kolumbia memakai lima kingdom (Animalia, Plantae, Fungi, Protista,
dan Prokaryota atau Monera).
sumber : https://id.wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar