Selasa, 29 November 2016

TAKSONOMI

A. Pengertian Taksonomi
Taksonomi berasal dari kata takson yang berarti kelompok, dan nomos yang berarti hokum. Makhluk hidup yang memiliki persamaan ciri-ciri dikelompokan ke dalam unit-unit (takson). Takson disusun dari tingkat tinggi ke tingkat rendah. Makhluk hidup yang memiliki sedikit persamaan ciri-ciri dikelompokan ke dalam tingkat takson yang lebih tinggi. Pada tingkat ini jumlah mahkluk hidupnya banyak. Sedangkan makhluk hidup yang memiliki banyak persamaan dikelompokkan ke dalam tingkat takson yang lebih rendah. Di sini jumlah makhluk hidupnya lebih sedikit.
Dalam klasifikasi diperlukan metode penamaan (nomenclature) untuk memberi nama suatu kelompok organism tertentu.
Tujuan penamaan suatu organisme, yaitu:
a. Membedakan antara kelompok organisme.
b. Menyusun hubungan kekerabatan antarkelompok.
c. Memudahkan dalam mengenal ciri-ciri kelompok, dan
d. Menunjukkan tingkat takson dalam taksonomi.
B. Tahapan dalam Klasifikasi
Pengklasifikasian makhluk hidup melalui beberapa tahap, sebagai berikut:
1) Pencanderaan makhluk hidup
Pada tahap ini, identifikasi dan ciri-ciri yang tampak dan mudah diamati, yaitu ciri-ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi. Misalnya; bentuk daun, bentuk batang, warna bunga, dan lain-lain.
2) Pengelompokan makluk hidup
Pada tahap ini, makhluk hidup dikelompokan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki. Misalnya; mangga, jambu air, kacang dikelompokan dalam tumbuhan berbiji belah.
3) Pemberian nama takson
Setelah organisme dikelompokkan berdasarkan ciri-cirinya, kemudian diberikan nama pada takson tersebut. Misalnya; itik, ayam, burung dikelompokan dalam kelompok aves.
Pemberian nama takson pada tingkat spesies harus berpedoman pada binomial nomenclatur yaitu cara pemberian nama jenis (spesies) suatu makhluk hidup dengan dua kata. Aturan ini dikemukakan oleh Carolus Linnaeus, yang merupakan nama ilmiah dan nama aslinya Carl Von Linne. Ketentuan penamaan system ini, sebagai berikut:
1) Nama spesies terdiri dari dua kata dalam bahasa latin atau kata yang dilatinkan. Misalnya: Panthera tigris (harimau Sumatera), Varanus komodoensis (komodo), Pendrogalus inustus (anoa).
2) Nama pertama menunjukan nama genus, ditulis dengan huruf pertama menggunakan huruf capital. Misalnya: Panthera, Varanus, Pendrogalus.
3) Nama kedua merupakan nama spesifik yang menunjukan jenis, ditulis dengan huruf awal menggunakan huruf kecil. Misalnya: tigris, komodoensis, inustus.
4) Nama spesies dicetak miring atau digaris bawahi, atau dicetak berbeda dengan teks lainnya. Tujuannya agar mudah terbaca di dalam teks tersebut. Misalnya : Oryza sativa(padi), Mangifera indica (mangga), Elephas maximus (gajah).
C. Urutan Tingkatan Takson dalam Klasifikasi
Untuk memudahkan pengelompokan organism yang beraneka ragam maka disusunlah suatu aturan pengelompokan. Pengelompokan dilakukan dari tingkat rendah (spesies) sampai tingkatan yang paling tinggi (Kingdom).
Urutan sebagai berikut:
1) Spesies : satuan atau unit dasar klasifikasi dua jenis organism/lebih bisa dimasukkan dalam satu spesies jika organism tersebut dapat melakukan perkawinan alami dan menghasilkan keturunan secara fertile.
2) Genus ( marga) : kumpulan dari spesies yang memiliki cirri-ciri yang sama.
Dalam biologigenus (jamak genera) atau marga adalah salah satu bentuk pengelompokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang secara hierarki tingkatnya di atas spesies, tetapi lebih rendah daripada familia. Dalam sistem tata nama binomial, nama suatu spesies makhluk hidup terdiri atas dua kata, yaitu nama genusnya (diawali dengan huruf kapital) dan nama penunjuk spesiesnya dengan ditulis atau cetak miring. Misalnya, Homo sapiens, nama ilmiah untuk spesies manusia modern, menandakan bahwa manusia modern tergolong ke dalam genus Homo.
Penyusunan suatu genus ditetapkan oleh seorang taksonomis. Tidak ada aturan baku dalam pengklasifikasian, sehingga dapat terjadi perbedaan klasifikasi genera di antara para taksonomis yang berwenang. Meskipun demikian, ada beberapa praktik yang umum diterapkan,[1] antara lain pemikiran bahwa suatu genus baru ditetapkan apabila memenuhi tiga kriteria berikut:
1.     monofili – semua keturunan dari suatu takson leluhur dikelompokkan bersama-sama (yaitu analisis filogenetik harus secara jelas menunjukkan baik monofili maupun validitas sebagai suatu garis keturunan yang terpisah[2]).
2.     kepadatan proporsional – suatu genus tidak boleh dikembangkan dengan sia-sia, dan
3.     keunikan – berhubungan dengan kriteria evolusioner yang relevan, yaitu ekologimorfologi, atau biogeografi; perhatikan bahwa sekuens DNAlebih merupakan suatu konsekuensi daripada kondisi penyimpangan garis keturunan evolusioner, kecuali dalam hal mereka secara langsung mengalami hambatan aliran gen (contohnya penghambat pasca zigotik).

3) Famili (suku) : tingkatan takson yang anggotanya terdiri atas beberapa genus atau marga yang memiliki cirri yang sama.
Familia (Bahasa Latinfamilia, jamak familiae) dalam klasifikasi ilmiah adalah suatu takson yang berada antara ordo dan genus, merupakan taksonomi yang di dalamnya terdiri atas beberapa genus yang secara filogenetis terpisah dari familia lainnya. Pengindonesiaan takson ini adalah suku (dipakai dalam banyak pustaka ilmiah), famili, atau keluarga. Suatu familia dapat terbagi menjadi beberapa subfamilia, yaitu takson menengah yang berada di atas genus. Dalam penggunaan nama umum, suatu familia dapat dinamakan sama dengan nama salah satu anggotanya yang umum diketahui.
Apa-apa yang termasuk atau tidak termasuk dalam suatu familia atau saat suatu familia diakui tersendiri diusulkan dan ditetapkan oleh para taksonomis. Tidak ada aturan baku dalam menggambarkan atau menjelaskan suatu familia, atau bahkan takson lainnya. Para taksonomis mungkin berada pada posisi yang berbeda mengenai deskripsi suatu takson dan mungkin tidak ada konsensus yang diterima luas di kalangan komunitas ilmiah selama beberapa waktu. Selama tidak ada konsensus, data dan pendapat-pendapat baru akan selalu diberikan yang memungkinkan adanya penyesuaian-penyesuaian.

4) Ordo (bangsa) : tingkatan takson yang terdiri atas beberapa famili yang memiliki cirri yang sama.
Ordo atau bangsa (Bahasa Latin: ordo, jamak ordines; bahasa Inggris: order) adalah suatu tingkat atau takson antara kelas dan familia. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli botani Jerman Augustus Quirinus Rivinus dalam klasifikasi tumbuhannya. Carolus Linnaeus merupakan orang pertama yang secara konsisten menerapkannya dalam klasifikasi tiga kerajaan besar: mineral, hewan, dan tumbuhan dalam bukunya Systema Naturae (1735)
5) Classis ( kelas) : kumpulan beberapa ordo dengan ciiri yang sama.
Kelas atau Classis adalah suatu tingkat atau takson dalam klasifikasi ilmiah hewan dan tumbuhan dalam biologi. Tingkat ini berada di bawah filumdan di atas ordo. Contohnya, mamalia adalah kelas untuk anjing, di mana filumnya adalah chordata (hewan dengan tulang belakang) dan familianyaadalah karnivora (hewan pemakan daging).
6) Phylum (filum) : kumpulan beberapa kelas dengan cirri yang sama.
Filum dari bahasa Yunaniphylum adalah cabang. Biasanya kata ini dipakai dalam ilmu bahasa perbandingan atau dalam ilmu biologi dalam menguraikan atau mengklasifikasikan hubungan 'keluarga' antar jenis atau bahasa .
Dalam biologiklasifikasi ini menjadi: subfilumkelasordofamiligenus dan spesies.
Dalam ilmu bahasa, hal ini merupakan kelompok bahasa atau rumpun bahasa yang berpisah sekitar 50 sampai 100 abad lampau.

7) Kingdom (kerajaan ) : tingkatan tertinggi klasifikasi. Semua hewan masuk dalam Kingdom Animalia, sedangkan tumbuhan masuk ke dalam Kingdom Plantae.
Dalam biologi, kerajaan (bahasa Inggris: Kingdom; Latin: regnum, pl. regna) adalah tingkatan paling atas dari tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Khusus dalam sistem tiga domain, kingdom adalah satu tingkat di bawah domain. Pada awalnya, hanya ada dua kingdom: Animalia untuk hewan dan Vegetabilia untuk tumbuhan. Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua kingdom: yang dapat bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan divisi, seperti alga yang dapat bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip ameba. Karena adanya kebingungan ini, Ernst Haeckel menyarankan adanya kingdom ketiga, yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri klasifikasi yang jelas. Kingdom ketiga in baru populer belakangan ini (kadang dengan sebutan Protoctista).
Kini, standar Amerika menggunakan sistem enam kingdom (Animalia, Plantae, Fungi, Protista, Archaea, Bacteria) sementara standar Inggris, Australia dan Kolumbia memakai lima kingdom (Animalia, Plantae, Fungi, Protista, dan Prokaryota atau Monera).



0 komentar:

Posting Komentar